Asmaul Husna
Bab V : Asmaul Husna
A. Pengertian Asmaul Husna
1.
Arti secara bahasa dan istilah
Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab al
asma’ yang berarti nama, beberapa nama dan al husna yang berarti baik, indah.
Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah.
2.
Sejarah diturunkannya Ayat tentang Asmaul
Husna
Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa
pada suatu hari Rasulullah saw melakukan shalat di mekkah dan berdoa dengan
kata-kata, “ Ya Rahman, Ya Rahim”. Do’a tersebut terdengar
oleh sebagian kaum musyrikin. Kala itu berkatalah mereka, “perhatikan orang
yang murtad dari agamanya! Ia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan dia sendiri
menyeru dua Tuhan.” Dengan adanya ucapan mereka itu, turunlah Ayat sbb:
Yang artinya:
Katakanlah: "Serulah Allah atau Serulah
Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Al asmaaul husna
(nama-nama yang terbaik)..(Q.S. al-isra’/17:110)
B. Memahami Sepuluh Asma’ul Husna
Asma’ul Husna Allah swt. Amat banyak, namun menurut
keterangan yang masyhur ada 99 macam. Sepuluh diantaranya adalah Al- ‘Azi,
Al-Gaffar, Al-Basit, An-Nafi’, Ar-Rauf, Al-Barr, Al-Hakim, Al-Fattah, Al-‘Adl,
dan Al-Qayyum.
1.
اَ لْعَزِ يْزُ(Yang Maha Perkasa)
Allah maha perkasa atas segala mahluk-Nya.
Segala yang dikehendaki Allah swt pasti terlaksana, tak satupun mahluk yang
dapat menghalangi-Nya.
2.
) اَ لْغَفَّا رُYang
Maha Pengampun)
Allah adalah zat yang maha pengampun, ampunan
Allah diberikan kepada siapapun yang bersalah, selama orang tersebut mau
bertobat, memohon ampun atas dosa-dosanya.
3.
اَ لْبَا سِطُ(Yang Melapangkan Rezeki)
Allah swt. senantiasa membentangkan rahmat-Nya
(kasih sayang-Nya) untuk menerima taubat hamba yang terlanjur berbuat dosa. Dia membentangkan rezeki
(memperbanyak rezeki) yang dibutuhkan hamba-Nya, dan Dia pula mempersempit
rezeki kepada hamba yang dikehendaki.
4.
ا لنَّا فِعُ (Yang Memberi Manfaat)
Allah swt. mencipta segala sesuatu yang
dikehendaki dan memberi manfaat atas sesuatu buat siapa yang Dia kehendaki dari
hamba-hamba-Nya. Dialah yang mampu memberi manfaat dan
Dialah yang mampu memberi madarat ( kerugian ) atas sesuatu.
5.
اَلرَّ ءُ وْ فُ( Yang Maha
Pengasih)
Allah swt. adalah zat Yang Maha Pengasih
terhadap hamba-hamba-Nya.
6.
اَ لْبَرُّ(Yang Melimpahkan
Kebaikan)
Allah Maha Pengasih dan Allah juga yang Maha
Melimpahkan kebaikan.
7.
اَ لْحَكِيْمُ(Yang Maha
Bijaksana)
Allah zat yang Maha Bijaksana, kebijaksanaan
Allah mencakup segala hal.
8.
اَ لْفَتَّا حُ(Yang Maha Memberi Keputusan)
Pada hari akhir kelak, Allah swt akan memutuskan
perkara hamba-Nya, kemudian memasukkan hamba-Nya ke jannah atau nar.
9.
اَ لْعَدْ لُ(Yang Maha Adil)
Dalam hidup didunia ini, Allah memberlakukan
hamba-Nya secara adil. Ia memberikan rezeki terhadap semua manusia, baik yang
taat maupun yang durhaka kepada-Nya. Diakhirat kelak Allah juga berlaku adil.
Hamba yang taat selama hidupnya di dunia akan diberi balasan nikmat di jannah,
sedangkan hamba yang durhaka diberi balasan siksa di nar.
10. اَ لْقَيُّوْ مُ(Yang Terus-menerus Mengurus)
Sesuai dengan kebesaran dan kekuasaan-Nya, Allah
tidak memerlukan bantuan dari siapapun dalam mencipta, mengatur, dan memelihara
alam semesta.
C. Bukti Tanda-Tanda Kebesaran Allah Melalui Pemahaman
terhadap Sepuluh Asma’ul Husna
a.
Al-‘Aziz : Apapun yang dikehendaki Allah pasti
terjadi, tak satupun mahluk yang dapat menghalangi kehendak-Nya.
b.
Al-Gaffar : Allah senantiasa membuka
kesempatan bertobat bagi hamba-Nya yang berbuat salah sampai datangnya
yaumus-sa’ah.
c.
Al-Basit : Allah melapangkan dan menyempitkan
rezeki kepada hamba yang di kehendaki-Nya.
d.
An-Nafi’ : Hanya Allah yang dapat memberi
manfaat atau madarat terhadap sesuatu buat hamba-Nya.
e.
Ar-Rauf : Allah tidak menyia-nyiakan iman
hamba-Nya, terbukti Dia memberi bimbingan hidup berupa petunjuk agama.
f.
Al-Barr : Allah melimpahkan nikmat-Nya kepada
hamba yang beriman, baik di dunia maupun diakhirat dengan kenikmatan di
jannah.
g.
Al-Hakim : Allah bijaksana dalam mencipta dan
mengatur alam semesta serta memberi balasan manusia di akhirat sesuai amalnya
selama hidup di dunia.
h.
Al-Fattah : Allah yang menentukan keberhasilan
usaha manusia sesuai kehendak-Nya.
i.
Al-‘Adl : Allah adil dalam memberi rezeki
terhadap hamba-Nya. Manusia yang memiliki kemampuan berusaha secara baik dan
menggunakan teori yang baik dapat memperoleh hasil yang baik pula.
j.
Al-Qayyum : Allah swt mencipta dan mengatur
alam semesta dengan sendiri-Nya, tanpa bantuan pihak lain.
D. Perilaku Orang
yang Mengamalkan Asma’ul Husna
a.
Tunduk dan rela menerima
ketentuan Allah yang berlaku atas dirinya.
b.
Tidak putus asa atas perbuatan dosa yang
terlanjur dilakukan dan memohon ampunan-Nya.
c.
Bersikap qanaah, tidak mengangan-angan nikmat
yang diterima orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar